Joko Widodo
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyadari dirinya kerap menjadi sasaran empuk lawan politiknya tentang permasalahan DKI Jakarta, khususnya persoalan banjir. Sesaat sebelum blusukan ke titik banjir 1,5 meter di Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (17/1/2014) kemarin, politisi PDI Perjuangan ini mengakui hal itu.
"Sekarang kan elektabilitas banjir naik. Karena naik, ya digunakan untuk serang-menyerang. Semua orang juga udah tau," ujarnya.
Dalam sudut pandang politik, Jokowi mengaku situasi tersebut sangat wajar terjadi. Oleh sebab itu, Jokowi mengaku tak terlalu penting untuk menjawab serangan-serangan tersebut. Jokowi juga mengaku tidak memiliki strategi politik khusus untuk membendung serangan-serangan politik dari sang kubu lawan.
"Ngapain di-counter. Kita kan tiap hari memang ngurusin banjir. Pagi sampai malam. Malam sampai pagi. Ngapain ngurusin begitu. Kita ini urusannya banyak, ndak ke sana," lanjut Jokowi enteng.
Di sisi lain, Jokowi mengaku penanggulangan banjir di DKI Jakarta memang membutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tidak hanya itu, pengentasan persoalan banjir pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Yang dibutuhkan saat ini, lanjut Jokowi, adalah kemauan, baik di sisi politik maupun sisi kebijakan, untuk melancarkan programnya menanggulangi banjir di Jakarta yang setiap tahunnya melanda.
0 komentar:
Posting Komentar