Home » , , , » Basuki : Ada "Permainan" di Pengelolaan Sampah Jakarta

Basuki : Ada "Permainan" di Pengelolaan Sampah Jakarta

Posted by Kabar Berita on Selasa, 04 Februari 2014

Basuki Tjahaja Purnama

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada permainan dalam sistem pengangkutan sampah di Dinas Kebersihan DKI. Hal ini terkait dengan tidak adanya anggaran pengadaan 200 truk sampah dalam APBD DKI 2014.


"Makanya, kita selidiki sekarang, maksud Kepala Dinas Kebersihan itu apa? Apakah ada permainan?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Menurut Basuki, permasalahan sampah di Ibu Kota kian menggurita. Oleh karena itu, pengadaan 200 truk sampah merupakan kebutuhan mendesak untuk memecahkan permasalahan tersebut. Awalnya, DKI membutuhkan sebanyak 700 truk untuk mengangkut 6.500 ton sampah per harinya.

Sebelumnya, Anggota Komisi D Mohamad Sanusi mengatakan, DPRD tidak menerima usulan pengadaan ratusan truk sampah di dalam RAPBD.

Basuki juga mengakui telah bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda DKI Jakarta Sarwo Handayani untuk meminta penjelasan terkait hilangnya usulan pengadaan 200 truk sampah.

Dari pengakuan Yani, Kadis Kebersihan Unu Nurdin mengatakan, apabila kerja sama dengan swasta dihentikan, maka Pemprov DKI tidak memiliki truk sampah. Akhirnya diputuskan untuk membeli truk sampah. Tetapi, dalam pembahasan anggaran, DPRD tidak setuju.

"Kalau begitu, dia (Kadis Kebersihan) mengandalkan swasta kan. Makanya kita selidiki sekarang, kesalahan di Bappeda atau Kadis Kebersihan," kata Basuki.

-->


Selain itu, ia juga akan menyelidiki jumlah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang dilaporkan sebanyak 6.500 ton per harinya. Sebab, setiap kali truk pengangkut sampah masuk ke TPST Bantargebang, Pemprov DKI harus membayar retribusi sebesar Rp 120.000.

Dengan demikian, jika dikalikan, maka Pemprov DKI harus mengeluarkan dana cukup besar. Apalagi ditambah dengan biaya kerja sama swasta.


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent